Langsung ke konten utama

Tajrid

http://kristushidup.org/wphidup/melepas-burung/


MeWujudkan Pengetahuan dalam Jiwa melalui Kebaikan Tertinggi 
Oleh: Mahdiya AzZahra
.
In the name of Lord who is a hidden treasure, love to be known, and create the creation to be known
Allahumma shalli ala Muhammad wa aali Muhammad
.
Tajrid adalah suatu perjalanan jiwa menuju eksistensi. Ketika jiwa sudah mencapai pada persepsi akal maka pada saat itulah jiwa tajarrud, melakukan perjalanan menuju eksistensi dengan akal. Ujung dari perjalanan adalah eksistensi yang hanya bisa dicapai dengan persepsi akal dan jalannya adalah tajrid. Ketika jiwa sudah bertajarrud dan mencapai tujuannya, maka jiwa sudah melihat eksistensi.
.
Ada dua macam pengetahuan, yang hanya diketahui, dan yang mewujud. Pengetahuan yang mewujud berarti pengetahuan ini hadir dalam jiwa manusia, ketika pengetahuan, sedang pengetahuan yang tidak mewujud, ia hanya ada namun tidak hadir disertai dengan kesadaran. Ketika kita memiliki pengetahuan yang mewujud, maka pengetahuan itu bukan sekedar diketahui namun menjadi landasan dari tindakan kita. Pengetahuan itu akan menjadi penggerak dari tindakan kita, sehingga tindakan kita senantiasa disertai dengan kesadaran. Pengetahuan yang mewujud berarti mengalami tajarrud (keterlepasan) pada segala sesuatu baik yang material (indrawi) maupun yang bukan material (imajinasi) dan hanya menemui satu eksistensi.
.
Pengetahuan ini tidak akan mewujud tanpa satu ikhtiar. Dalam hal ikhtiar, kita memiliki pilihan, pilihan untuk melalukan dan tidak melakukan. Pengetahuan yang kita peroleh mempertemukan kita pada pilihan, dan pilihan kita untuk bergerak (mengamalkan) pengetahuan itu atau tidak. Satu-satunya jalan menuju satu eksistensi itu adalah melalui praktis. Dalam filsafat praktis kita menemukan kebaikan tertinggi, dimana kebaikan tertinggi ini adalah suatu pengorbanan untuk kepentingan universal dan menegasikan kepentingan individual. Sejauh apa pengetahuan mewujud dalam jiwa selaras dengan seberapa besar kita menegasikan diri kita. Semakin kita menegasi diri, semakin mewujud pula pengetahuan, dan semakin tinggi pula derajat keterlepasan (tajarrud) menuju eksistensi. Dengan kata lain, semakin menegasi diri, jarak dengan eksistensi semakin dekat.
.
Jauh di luar itu semua, yang mendasari segala sesuatu adalah panggilan. Bahwa sesungguhnya eksistensi itu telah memanggil kita dari awal dan terus-menerus, hanya saja kebisingan dari eksistensi yang bergantung membuat kita lebih tertarik dibanding dengan panggilan eksistensi yang mandiri. Meskipun persepsi akal yang ingin kita capai, namun kita perlu memperkuat imajinasi akan panggilan eksistensi mandiri.
.
Kesimpulan
Tajrid adalah metode untuk meWujudkan pengetahuan melalui kebaikan tertinggi, yaitu pengorbanan terhadap ego individual untuk kepentingan universal.
.
Wallahu alam bi shawab
.
Praise be upon him, who brings the religion of love, share the compassion of God, and tell the sweetness of torment
Give me a hand though you know the side of my shadow

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rumah Imam Khomeini

Tempat Imam menyampaikan kajian Kitab-kitab karya Imam Ruangan  Pintu dalam rumah Imam Pintu depan rumah Imam Di rumah ini pertama kalinya Imam Khomeini menyuarakan perlawanannya terhadap rezim. Di rumah ini pula Imam dikepung oleh tentara rezim. Ketika para tentara itu mengepung rumah Imam, Imam mengatakan pada keluarganya, "Kalian tidak ada urusannya dengan mereka, tetaplah disini dan biarkan aku yang menghadapi mereka sendiri." Kemudian Imam keluar rumah, seketika para tentara itu gemetar karena aura sufi sang Imam, betapa mulianya Imam Khomeini hingga para tentara yang baru melih atnya saja sudah gemetar. Para tentara dengan tubuh yang masih bergetar itu akhirnya membawa Imam menuju Tehran untuk diasingkan dan sepanjang perjalanan itu pula para tentara gemetar merasakan aura Sang Sufi itu. Imam kemudian diasingkan ke Irak, Turki, dan Perancis. Rumah Imam Khomeini itu kemudian dijadikan basis perlawanan terhadap rezim hingga akhirnya r...

Pengetahuan yang Mewujud

http://emprorerfaisal.blogspot.co.id/2011/02/syarat-pengetahuan-menjadi-ilmu.html (Teleologi Persepsi) oleh: Mahdiya AzZahra . In the name of Lord who is a hidden treasure, who love to be known, and who create the creation to be known. . Allahumma shalli ala Muhammad wa aali Muhammad  . Pengetahuan adalah basis fundamental dari terjadinya segala sesuatu. Pengetahuan (ilmu) adalah yang telah disediakan di alam (darinya diperoleh pengetahuan). Manusia diciptakan untuk mengetahui, namun ada tingkatan-tingkatan persepsi dimana ini akan mempengaruhi manusia dalam memperoleh suatu pengetahuan, maupun dalam memahami tujuan.  . Manusia memiliki potensi untuk mengetahui dan manusia akan mencapai pengetahuan tentang Wujud wajib yang hakiki (irfan), pengetahuan tentang spiritual (malakut), dan pengetahuan tentang tanda-tandaNya (ayah). Pengetahuan ini tidak serta merta diperoleh melainkan suatu pencapaian. Pengetahuan ini bisa dicapai ketika kita sampai pada tingkatan yang mampu untu...

Membangun Kelayakan

http://www.greenwellpoints.com/feasibility-studies/ Apa yang kita upayakan selama hidup kita tentunya akan bermuara pada sebuah tujuan. Dari kita masih kecil hingga dewasa kita selalu memiliki tujuan, dan tujuan itu yang kemudian membangkitkan kita untuk terus mengupayakan. Misal kita belajar akan kita lulus ujian. Lulus ujian adalah tujuan, dan belajar adalah upaya yang kita perjuangkan. Setelah lulus kita akan membuat tujuan baru lagi. Namun, apakah tujuan dari tujuan kita itu sendiri? Jauh dibalik yang kita sadari, sesungguhnya kita memiliki tujuan suci yaitu membangun kelayakan. Membangun kelayakan terhadap apa yang kita hadapi. Ketika kita ingin mendaftar di sebuah universitas, atau melamar beasiswa, atau melamar pekerjaan, atau bahkan melamar seseoran, kita akan bertanya pada diri kita sendir layak kah aku untuk mendapatkan ini? Kita akan berjuang mati-matian untuk layak menjadi seorang mahasiswa di universitas ternama. Kita juga akan berjuang untuk layak diterima di seb...