Langsung ke konten utama

Jomblo? Siapa Takut

Kini, seringkali kita mendengar ejekan untuk jomblo. Meme meme yang dibuat pun banyak sekali yang memjokkan para jomblo. Candaan di acara acara anak muda kebanyak menyindir tentang jomblo. Jomblo kini menjadi semacam momok yang menakutkan bagi anak muda. Jomblo seakan-akan suatu aib yang harus ditutupi. Menjadi jomblo adalah menjadi kaum minoritas yang artinya tidak laku.
Percayalah sebagian besar jomblo itu memilih untuk single dan bukan sebuah takdir mereka tidak laku. Jomblo atau single adalah pilihan, bukan suatu keadaan yang terpaksa kita rasakan. Orang yang sudah menikah pun kini menginisiasi teman-temannya untuk segera menikah. Percayalah semua oran ingin menikah, hanya saja keadaannya berbeda.
http://sbelajaryuk.blogspot.co.id/2016/02/9-fakta-kenapa-agan-harus-pacaran-ama.html
Bagi seorang perempuan, bisakah ia menikah tanpa ada yang melamar? Bagi seorang laki-laki bisakah ia melamar tanpa ada yang dilamar? Jomblo bukan tidak mau menikah, hanya saja menunggu waktu yang tepat. Percayalah Tuhan tidak tidur, Tuhan sudah menentukan waktu kapan pasangan akan dipertemukan.
Maka ejekan untuk kaum jomblo tidaklah relevan. Memangnya kenapa kalau jomblo? Apakah jomblo berarti tidak bisa menikmati malam mingguan bersama teman-teman? Apakah jomblo tidak bisa ikut acara anak muda? Banyak kegiatan yang bisa jomblo lakukan diakhir pekan. Membaca buku, nonton film, nonton drama korea, diskusi keilmuan, diskusi isu terkini, ikut seminar, talk show, dan berbagai kegiatan lain yang bisa menambah wawasan. Bisa juga olahraga, ngegym, yoga, cardio di rumah, latihan bela diri, dsb.
Percayalah jomblo itu nggak ngenes. Jomblo tetap bisa beraktivitas layaknya orang yang berpasangan. Menikmati hari bersama keluarga, teman, dan kolega. Percayalah ejekan pada jomblo tidak akan mengubah cara pandang jomblo.
Peracayalah jomblo adalah pilihan bukan takdir. Dan kapan mengakhiri jomblo adalah waktu yang telah diskenariokan oleh Tuhan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Malas, sudut pandang Kimia

Memang malas bisa dipelajari dari kimia? Jawabannya Ya. Tentu bisa.  Kenapa bisa begitu?  Karena manusia sendiri adalah makhluk kimia. Coba kita bedah badan kita, dari yang paling umum deh. Kita hidup butuh bernafas, nah yang kita hirup itu oksigen (O2). Senyawa kimia kan? kemudian ketika oksigen masuk ke dalam tubuh siapa yang mengikat oksigen? Darah. Iya darah. Darah itu apa sih? Kok bisa mengikat oksigen? Tentu saja darah itu senyawa kimia Struktur darah merah (sumber:sigmaaldrich.com) Nah itu baru darah. Belum yang lainnya, misal di dalam tubuh kita ada enzim.  Kalau buka kamus enzim itu biokatalisator. Katalis sendiri adalah senyawa yang berfungsi untuk mempercepat suatu reaksi, atau isitilah kerennya menurunkan energi aktivasi.  Gak perlu dijelaskan apa itu energi aktivasi karena ini bukan kuliah tentang reaksi kimia ya. Nah terus enzim itu sebenarnya apa sih kok bisa mempercepat reaksi. Enzim itu suatu protein. Protein itu setau kita kan nutrisi tub

Kenali Musuhmu

Haram Sayyidah Fathimah Al Maksumah Zhareeh Imam Khomeini Benarkah kita Husseiniyyah? Refleksi Asyura Oleh:  Mahdiya AzZahra . Bismillahirrahmanirrahim Allahumma shalli ala Muhammad wa ali Muhammad  . Siapakah musuh kita yang sesungguhnya?  Banyak dari kita saat ini saling membenci, mengumpat, melontarkan ujaran kebencian, menyindir, mencibir, bahkan mungkin dengan kata2 yang tidak pantas diucapkan oleh orang yang mengaku beragama, mencelakai, menyakiti, meneror, dsb. Agama berisi syariat yang sesuai dengan jiwa manusia dan mengantarkannya menuju kesempurnaan. . Faktanya, orang2 yang mengaku beragama justru bertolak belakang dari hakikat agama itu sendiri. Darimanakah ini semua berasal? Sesungguhnya apa dan siapa yang kita benci? Kita sebut kelompok lain adalah musuh kita. Marilah kita berpikir kembali benarkah ia musuh kita?  . Apakah ia Syimran (pembunuh Imam Hussein) ataukah ia Yazid (tuannya Syimran) atau justru ia adalah pengikut Imam Hussein. Syimran dengan jelas mengata

Rumah Imam Khomeini

Tempat Imam menyampaikan kajian Kitab-kitab karya Imam Ruangan  Pintu dalam rumah Imam Pintu depan rumah Imam Di rumah ini pertama kalinya Imam Khomeini menyuarakan perlawanannya terhadap rezim. Di rumah ini pula Imam dikepung oleh tentara rezim. Ketika para tentara itu mengepung rumah Imam, Imam mengatakan pada keluarganya, "Kalian tidak ada urusannya dengan mereka, tetaplah disini dan biarkan aku yang menghadapi mereka sendiri." Kemudian Imam keluar rumah, seketika para tentara itu gemetar karena aura sufi sang Imam, betapa mulianya Imam Khomeini hingga para tentara yang baru melih atnya saja sudah gemetar. Para tentara dengan tubuh yang masih bergetar itu akhirnya membawa Imam menuju Tehran untuk diasingkan dan sepanjang perjalanan itu pula para tentara gemetar merasakan aura Sang Sufi itu. Imam kemudian diasingkan ke Irak, Turki, dan Perancis. Rumah Imam Khomeini itu kemudian dijadikan basis perlawanan terhadap rezim hingga akhirnya r