Langsung ke konten utama

Imam Husein, Sebab dan Tujuan Gerak

para peziarah berbondong-bondong

anak kecil membagikan doa

penyedia minuman di sepanjang jalan

peziarah Indonesia

semua tergerak karena cinta Imam
(Refleksi Ziarah Arbain)
.
Oleh: Mahdiya Az Zahra
.
Gerak adalah suatu proses aktualisasi dari potensi, begitu seterusnya. Seperti manusia yg terus bergerak dari bayi berpotensi remaja, teraktual menjadi remaja dan berpotensi dewasa, kemudian teraktual dewasa dan berpotensi lansia. Semua yg ada di alam ini bergerak dari segala potensi yg dimilikinya menuju aktualitasnya.
.
Setiap gerak di alam ini pasti memiliki penyebab gerak dan tujuan gerak. Misal kita bekerja (bergerak) untuk mendapatkan penghasilan dan membiayai hidup. Maka biaya hidup adalah sebab dari kita bekerja dan tujuan dari bekerja adalah agar dapat membiayai hidup kita.
.
Sebagaimana gerak-gerak yang lain, para pecinta Imam Husein bergerak menziarahi imam husein, sebab gerak (ziarah) adalah kecintaannya pada imam Hussain dan tujuan geraknya (ziarah) adalah Imam Hussain. Cinta pada Imam menjadi sebab dan tujuan. Namun cinta ini adalah suatu potensi yang belum teraktual, dan aktualisasi nya ditunjukkan dengan menziarahi Imam Husein. Sebagaimana para peziarah, potensi (cinta) Imam Husein juga dimiliki oleh penyedia maukib dan Husseiniyyah disepanjang Iran, perbatasan Irak hingga Karbala. Dan aktualisasi dari potensinya adalah menyediakan makanan dan tempat tinggal bagi peziarah. Imam Hussain menjadi sebab dan tujuan dari setiap pecintanya dan aktualisasi nya dengan berbagai macam cara. Mereka bergerak dari cinta yang berupa potensi menuju cinta yang aktual. Aktualisasi cinta peziarah dilakukan dengan berjalan (longmarch) dan menziarahi Imam, sedang para warga mengaktualkan dengan menyediakan maukib-maukib di sepanjang perjalanan menuju karbala.
.
Imam Hussain adalah pemersatu para pecintanya yang tak mengenal suku, ras, bangsa, agama. Dan karena kecintaannya itu, para pecintanya juga memperlakukan satu sama lain dengan sangat baik tanpa mengharap apapun kecuali cinta Imam Husein.
.
Wallahualam bi shawab

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rumah Imam Khomeini

Tempat Imam menyampaikan kajian Kitab-kitab karya Imam Ruangan  Pintu dalam rumah Imam Pintu depan rumah Imam Di rumah ini pertama kalinya Imam Khomeini menyuarakan perlawanannya terhadap rezim. Di rumah ini pula Imam dikepung oleh tentara rezim. Ketika para tentara itu mengepung rumah Imam, Imam mengatakan pada keluarganya, "Kalian tidak ada urusannya dengan mereka, tetaplah disini dan biarkan aku yang menghadapi mereka sendiri." Kemudian Imam keluar rumah, seketika para tentara itu gemetar karena aura sufi sang Imam, betapa mulianya Imam Khomeini hingga para tentara yang baru melih atnya saja sudah gemetar. Para tentara dengan tubuh yang masih bergetar itu akhirnya membawa Imam menuju Tehran untuk diasingkan dan sepanjang perjalanan itu pula para tentara gemetar merasakan aura Sang Sufi itu. Imam kemudian diasingkan ke Irak, Turki, dan Perancis. Rumah Imam Khomeini itu kemudian dijadikan basis perlawanan terhadap rezim hingga akhirnya r...

Pengetahuan yang Mewujud

http://emprorerfaisal.blogspot.co.id/2011/02/syarat-pengetahuan-menjadi-ilmu.html (Teleologi Persepsi) oleh: Mahdiya AzZahra . In the name of Lord who is a hidden treasure, who love to be known, and who create the creation to be known. . Allahumma shalli ala Muhammad wa aali Muhammad  . Pengetahuan adalah basis fundamental dari terjadinya segala sesuatu. Pengetahuan (ilmu) adalah yang telah disediakan di alam (darinya diperoleh pengetahuan). Manusia diciptakan untuk mengetahui, namun ada tingkatan-tingkatan persepsi dimana ini akan mempengaruhi manusia dalam memperoleh suatu pengetahuan, maupun dalam memahami tujuan.  . Manusia memiliki potensi untuk mengetahui dan manusia akan mencapai pengetahuan tentang Wujud wajib yang hakiki (irfan), pengetahuan tentang spiritual (malakut), dan pengetahuan tentang tanda-tandaNya (ayah). Pengetahuan ini tidak serta merta diperoleh melainkan suatu pencapaian. Pengetahuan ini bisa dicapai ketika kita sampai pada tingkatan yang mampu untu...

Membangun Kelayakan

http://www.greenwellpoints.com/feasibility-studies/ Apa yang kita upayakan selama hidup kita tentunya akan bermuara pada sebuah tujuan. Dari kita masih kecil hingga dewasa kita selalu memiliki tujuan, dan tujuan itu yang kemudian membangkitkan kita untuk terus mengupayakan. Misal kita belajar akan kita lulus ujian. Lulus ujian adalah tujuan, dan belajar adalah upaya yang kita perjuangkan. Setelah lulus kita akan membuat tujuan baru lagi. Namun, apakah tujuan dari tujuan kita itu sendiri? Jauh dibalik yang kita sadari, sesungguhnya kita memiliki tujuan suci yaitu membangun kelayakan. Membangun kelayakan terhadap apa yang kita hadapi. Ketika kita ingin mendaftar di sebuah universitas, atau melamar beasiswa, atau melamar pekerjaan, atau bahkan melamar seseoran, kita akan bertanya pada diri kita sendir layak kah aku untuk mendapatkan ini? Kita akan berjuang mati-matian untuk layak menjadi seorang mahasiswa di universitas ternama. Kita juga akan berjuang untuk layak diterima di seb...