Langsung ke konten utama

Harapan Baru Indonesia

Pemilihan umum kini masih panas untuk dibicarakan, namun saya tidak ingin membahas siapa kandidat atau yang sudah terpilih. Saya ingin membahas tentang masa depan Indonesia setelah adanya pemilu. Beberapa waktu lalu kita dihebohkan dengan pilkada Jakarta dengan calon yang sama-sama kuat. Tak bicara personalnya, secara umum kedua paslon adalah orang baik dan jujur yang memiliki kredibilitas di bidangnya masing-masing. Kita tau track record Pak Ahok, juga pak Anies. Dan kehebatan kedua paslon tidak diragukan lagi. Untuk itu, tidak masalah siapa yang terpilih, karena keduanya memiliki kredibilitas untuk menjadi Gubernur. Kesempatan ini bisa dijadikan Pak Ahok untuk memperbaiki provinsi yang lain, karena tujuan dari kedua paslon tidak lain adalah untuk memperbaiki provinsi dengan segala isinya.
Saya melihat semua ini adalah pertanda dari masa depan Indonesia yang lebih cerah. Saya meyakini bahwa suatu saat nanti Indonesia bisa mencapai tingkat kesejahteraan yang baik. Ada harapan di setiap pemilihan umum, bahwa paslon terpilih akan memberikan masa depan yang indah. Hal ini tidak bisa dipungkiri mengingat sekarang sudah banyak sekali pemimpin daerah di seluruh penjuru Indonesia yang merupakan orang-orang hebat. Tak perlu diragukan lagi, semua orang sudah mengenal namanya. 
http://nasehathebat.com/artikel-harapan-selalu-ada-teruslah-bergerak
Kini banyak sekali pemimpin daerah baik di pulau Jawa maupun di luar pulau Jawa yang mendapatkan penghargaan baik nasional maupun internasional atas kinerjanya sebagai pemimpin. Yang tak kalah menarik lagi adalah presiden kita saat ini Joko Widodo yang telah membuat berbagai gebrakan baru di Indonesia, juga kinerja Pak Ahok selama menjabat sebagai Gubernur Jakarta.
Semua kinerja pemimpin itu tidak bisa kita abaikan. Beberapa teman saya memilih untuk golput padahal ia memiliki waktu dan kesempatan untuk memilih. Ia mengatakan bahwa untuk apa saya memilih, toh Indonesia bakal kaya gini gini aja. Saya sendiri tidak sependapat dengan itu mengingat prestasi pemimpin daerah baik di pulau jawa maupun di luar pulau sangat mengagumkan. Saya masih ingat ketika pada tahun 2014 saya dan teman-teman memperjuangkan untuk membuat KTP sementara agar kami bisa mengikuti pemilihan umum di kota perantauan. H-1 pemilu, kami masih bolak-balik kelurahan, kecamatan untuk bisa mengikuti pemilu dihari berikutnya. Saya memperjuangkan itu karena saya percaya satu suara saya bisa berpengaruh, dan bahwa Indonesia memiliki harapan untuk masa depan yang indah.
Hingga kini saya masih menyimpan dan meyakini harapan itu. Semoga kita bisa menjadi warga negara yang baik untuk masa depan Indonesia, dan jika sebagian kita adalah pemimpin, semoga kita bisa bekerja sama dengan warga untuk membawa Indonesia ke alam kebahagiaan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Malas, sudut pandang Kimia

Memang malas bisa dipelajari dari kimia? Jawabannya Ya. Tentu bisa.  Kenapa bisa begitu?  Karena manusia sendiri adalah makhluk kimia. Coba kita bedah badan kita, dari yang paling umum deh. Kita hidup butuh bernafas, nah yang kita hirup itu oksigen (O2). Senyawa kimia kan? kemudian ketika oksigen masuk ke dalam tubuh siapa yang mengikat oksigen? Darah. Iya darah. Darah itu apa sih? Kok bisa mengikat oksigen? Tentu saja darah itu senyawa kimia Struktur darah merah (sumber:sigmaaldrich.com) Nah itu baru darah. Belum yang lainnya, misal di dalam tubuh kita ada enzim.  Kalau buka kamus enzim itu biokatalisator. Katalis sendiri adalah senyawa yang berfungsi untuk mempercepat suatu reaksi, atau isitilah kerennya menurunkan energi aktivasi.  Gak perlu dijelaskan apa itu energi aktivasi karena ini bukan kuliah tentang reaksi kimia ya. Nah terus enzim itu sebenarnya apa sih kok bisa mempercepat reaksi. Enzim itu suatu protein. Protein itu setau kita kan nutrisi tub

Kenali Musuhmu

Haram Sayyidah Fathimah Al Maksumah Zhareeh Imam Khomeini Benarkah kita Husseiniyyah? Refleksi Asyura Oleh:  Mahdiya AzZahra . Bismillahirrahmanirrahim Allahumma shalli ala Muhammad wa ali Muhammad  . Siapakah musuh kita yang sesungguhnya?  Banyak dari kita saat ini saling membenci, mengumpat, melontarkan ujaran kebencian, menyindir, mencibir, bahkan mungkin dengan kata2 yang tidak pantas diucapkan oleh orang yang mengaku beragama, mencelakai, menyakiti, meneror, dsb. Agama berisi syariat yang sesuai dengan jiwa manusia dan mengantarkannya menuju kesempurnaan. . Faktanya, orang2 yang mengaku beragama justru bertolak belakang dari hakikat agama itu sendiri. Darimanakah ini semua berasal? Sesungguhnya apa dan siapa yang kita benci? Kita sebut kelompok lain adalah musuh kita. Marilah kita berpikir kembali benarkah ia musuh kita?  . Apakah ia Syimran (pembunuh Imam Hussein) ataukah ia Yazid (tuannya Syimran) atau justru ia adalah pengikut Imam Hussein. Syimran dengan jelas mengata

Rumah Imam Khomeini

Tempat Imam menyampaikan kajian Kitab-kitab karya Imam Ruangan  Pintu dalam rumah Imam Pintu depan rumah Imam Di rumah ini pertama kalinya Imam Khomeini menyuarakan perlawanannya terhadap rezim. Di rumah ini pula Imam dikepung oleh tentara rezim. Ketika para tentara itu mengepung rumah Imam, Imam mengatakan pada keluarganya, "Kalian tidak ada urusannya dengan mereka, tetaplah disini dan biarkan aku yang menghadapi mereka sendiri." Kemudian Imam keluar rumah, seketika para tentara itu gemetar karena aura sufi sang Imam, betapa mulianya Imam Khomeini hingga para tentara yang baru melih atnya saja sudah gemetar. Para tentara dengan tubuh yang masih bergetar itu akhirnya membawa Imam menuju Tehran untuk diasingkan dan sepanjang perjalanan itu pula para tentara gemetar merasakan aura Sang Sufi itu. Imam kemudian diasingkan ke Irak, Turki, dan Perancis. Rumah Imam Khomeini itu kemudian dijadikan basis perlawanan terhadap rezim hingga akhirnya r